"PEMBIMBING:Hasbuchiar_Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan auditor investigatif dalam
mengungkapkan unsur tindak pidana korupsi. Populasi penelitian ini adalah auditor
yang bekerja di Unit Khusus Auditorat Utama Investigasi BPK RI di Jakarta. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui
interviu, observasi dan data sekunder yang diperoleh melalui pengumpulan data
serta fakta teoritis dari berbagai sumber baik berupa teks, artikel, peraturan
perundang-undangan, maupun berbagai jenis karangan ilmiah, buku, Laporan Hasil
Pemeriksaan, dan catatan-catatan. Teknik Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif yang digunakan untuk
penelaahan secara sistematis dalam pelaksanaan pemeriksaan investigatif. Hasil
analisis menunjukkan Pemeriksaan investigatif yang dilakukan oleh BPK dilakukan
dengan 4 tahapan. Seorang auditor investigatif selain harus memiliki kemampuan
auditing dan akuntansi, juga harus memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan
pemahaman ilmu hukum terutama hukum pidana dan hukum acara pidana.
Kemampuan tersebut berpengaruh terhadap kemampuan auditor investigatif dalam
mengungkapkan unsur tindak pidana khusus termasuk korupsi. Bukti audit yang
memenuhi kualifikasi sebagai alat bukti hukum berpengaruh terhadap
pengungkapan unsur tindak pidana khusus termasuk korupsi. Bukti audit tersebut
dapat diakomodasi dalam proses litigasi baik di dalam maupun di luar pengadilan. "