Record Detail

Pembimbing : Wiwiek Prihandini -- Kemajuan teknologi di era digital telah mengikis batas-batas negara sehingga mempermudah perusahaan melakukan transaksi lintas negara. Selain itu ditandai dengan munculnya produk berkualitas dengan harga yang murah. Di sisi lain, penerapan pajak di era digital saat ini dinilai sulit dilakukan bukan hanya oleh pemerintah Indonesia, melainkan menjadi topik perbincangan di seluruh dunia. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh sebagian pihak untuk mencoba melakukan praktik penghindaran pajak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti terkait hubungan antara koneksi politik, manajemen laba riil dan utang terhadap penghindaran pajak yang dijelaskan dengan teori keagenan dan teori akuntansi positif. Penelitian ini menggunakan data panel yang diolah dari laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2014-2018. Sampel dipilih dengan menggunakan purposive sampling, sehingga terpilih sampel sebanyak 77 perusahaan. Pengujian menggunakan analisis regresi linear berganda pada aplikasi Eviews 10 yang hasilnya menunjukkan bahwa koneksi politik memiliki dampak positif dan signifikan terhadap penghindaran pajak, sementara manajemen laba riil dan utang tidak berdampak terhadap penghindaran pajak oleh perusahaan. Artinya perusahaan memanfaatkan koneksi politik untuk dapat membayar pajak yang lebih rendah. Dengan demikian, karena penghindaran pajak akan berdampak pada laba perusahaan yang lebih tinggi, maka koneksi politik yang dimiliki perusahaan dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan investasi karena akan memperoleh pengembalian berupa dividen yang lebih tinggi.