Record Detail

Penetapan underlying retention yang optimal menjadi penting bagi perusahaan asuransi dan reasuransi agar peluang untuk memperoleh pendapatan/keuntungan meningkat sekaligus memberikan nilai tambah untuk keamanan. Akan tetapi dalam penetapan batas retensi yang terlalu rendah akan mengurangi keuntungan perusahaan karena biaya memindahkan risiko lebih mahal seperti loss allowance/premi asuransi dan loading/biaya pemindahan apabila dibandingkan dengan besarnya biaya kerugian. Tujuan penetapan underlying retention untuk mengukur kerugian besar yang dapat terjadi akibat kejadian yang luar biasa (catastrophic) yang berdampak terhadap kelangsungan bisnis perusahaan asuransi dan reasuransi.
Extreme Value Theory (EVT) merupakan suatu pengukuran secara statistik yang bertujuan untuk mengukur large loss, yang melebihi nilai Value at Risk (VaR), yang terletak pada ekor sebelah kiri (left tail) sebuah distribusi kerugian (loss distribution). Expected Shortfall (ES) merupakan estimasi large loss dimana VaR sendiri merupakan estimasi nilai kerugian pada suatu periode tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu sehingga VaR bukan merupakan estimasi kerugian terbesar.
Penelitian ini akan menggunakan metode EVT dalam mengukur retensi kontrak non proportional treaty (underlying retention) pada PT. Reasuransi X, sebagai dasar dalam memperhitungkan potensi terjadinya large loss untuk mengantisipasi terjadinya business disruption. Metode EVT dipilih karena metode ini adalah metode yang lazim digunakan oleh perusahaan asuransi dan reasuransi untuk mengukur large loss akibat terjadinya Catastrophic Disaster.

Kata kunci: Extreme Value Theory, Underlying Retention, Expected Shortfall, Value at Risk, Peak Over Threshold