Record Detail

Pembimbing: Annathasia P. Erasashanti -- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak perbedaan pencatatan properti investasi berdasarkan ISAK 31 dan PP No 34 Tahun 2017 dan pengaruh perlakuan akuntansi dan perpajakan atas pencatatan beban depresiasi terhadap pajak penghasilan (PPh) badan. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif kualitatif.Data yang digunakan dalam studi ini diperoleh dari wawancara,observasi, telaah dokumen dan penelitian online. Penelitian ini dilakukan pada PT XYZ untuk periode 2017. Hasil penelitian terkait pencatatan properti investasi menunjukkan bahwa ISAK 31 yang mendefinisikan jembatan bukan termasuk penegertian dari bangunan akan tetapi berbanding terbalik dengan PP No 34 Tahun 2017 yang mendefinisikan bahwa jembatan tersebut merupakan bangunan yang melekat dengan tanah, sehingga termasuk definisi dari bangunan. Pencatatan properti investasi berdasarkan ISAK 31 berdampak pada penerapan PPh Pasal 23 dimana pemotongan atas Withholding Tax (WHT) PPh pasal 23 dapat menjadi kredit pajak dan biaya depresiasi dapat dibebankan sebagai deductible expense dalam penghitungan PPh Badan. Sedangkan pencatatan property investasi berdasarkan PP No 34 Tahun 2017 berdampak pada penerapan PPh Pasal 4 ayat 2 bersifat final. Sehingga pemotongan atas WHT PPh Pasal 4 ayat 2 tidak dapat dikreditkan dan depresiasi expense tidak dapat dibebankan sebagai deductible expense dalam perhitungan PPh Badan. Penelitian ini menyebutkan bahwa penerapan PP No 34 Tahun 2017 lebih memberikan Tax Saving kepada PT XYZ.