Record Detail

Pembimbing: Oetami Prasadjaningsih -- Fenomena yang sedang berkembang sekarang semakin mendominasinya generasi Y bersamaan dengan perubahan demografi tenaga kerja yang pasangan keduanya bekerja, hal ini mendorong terjadinya konflik antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Di masa lalu, karakteristik keluarga masih dicirikan oleh dominasi suami sebagai pencari nafkah utama namun sekarang telah bergeser. Jumlah keluarga dengan pasangan bekerja (dual-earner families), dimana pemenuhan tuntutan antara peran pekerjaan dan peran keluarga menjadi tidak dapat dipisahkan dan semakin sulit untuk diupayakan. Apalagi mengingat bahwa konflik yang berasal dari ketidakseimbangan antara kedua domain kehidupan ini merupakan suatu realitas dengan tingkat insiden yang berpengaruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh work family conflict terhadap kinerja, stress kerja terhadap kinerja, pengaruh work family conflict dan stress kerja secara bersama-sama terhadap kinerja. Penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap 123 karyawan generasi Y di Jakarta yang sudah berkeluarga, Hasil analisis liner berganda menunjukan bahwa work family conflict berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja, stress kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja secara statistik terbukti. Dampak ini merekomendasikan kepada manajemen perusahaan untuk memperhatikan jam kerja, masalah-masalah yang terjadi antar rekan kerja dan memberikan teguran yang sesuai kepada para karyawan agar tidak mengganggu dan mempengaruhi psikis dan juga kinerja karyawannya.