Record Detail

PEMBIMBING:M.Djoko Hanantijo_Pertumbuhan laba perbankan merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan bank dalam menjalankan bisnisnya dan menunjukan bahwa pihak-pihak manajemen telah berhasil dalam mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Pada akhir tahun 2016, laju pertumbuhan laba perbankan di Indonesia dinilai cukup baik ditengah kondisi perekonomian global yang sedikit melambat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa daya tahan perbankan di Indonesia cukup kuat dalam menghadapi gejolak, seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kondisi geo-politik yang kurang stabil. Salah satu faktor yang memperkuat daya tahan perbankan di Indonesia adalah tingkat kesehatan bank itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat non performing loan, good corporate governance, return on asset dan capital adequacy ratio terhadap pertumbuhan laba baik secara parsial maupun simultan dengan studi kasus pada bank yang menjadi entitas utama dalam konglomerasi keuangan di Indonesia periode 2012-2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Tahunan Perusahaan. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel model fixed effect dengan menggunakan alat pengolahan program Eviews 8.0, maka non performing loan, return on asset dan capital adequacy ratio berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, sedangkan good corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hasil penelitian lain yang ditemukan adalah non performing loan, good corporate governance, return on asset dan capital adequacy ratio secara simultan berpengaruh signfikan terhadap pertumbuhan laba.