Record Detail

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh
antara dana pihak ketiga (DPK), tingkat bagi hasil (TBH), non performing
financing (NPF) dan inflasi terhadap pembiayaan bagi hasil (PBH). Populasi
penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia yang berjumlah 12 bank.
Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan hanya 9
bank memenuhi kriteria. Bank tersebut antara lain Bank BNI Syariah, Bank Mega
Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah,
Bank BRI Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Panin Syariah dan Bank
Syariah Bukopin. Data yang digunakan adalah data sekunder dan dikumpulkan
melalui metode dokumentasi, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan
triwulan Bank Umum Syariah di website masing-masing bank, website Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan website Bank Indonesia (BI). Periode penelitian dari
triwulan I (Maret) 2011 sampai triwulan III (September) 2015, sehingga terdapat
171 titik observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi data panel
yang merupakan gabungan antara data cross section dan time series. Model
estimasi yang digunakan adalah random effect (efek random) dengan tingkat α =
5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DPK, TBH, NPF dan inflasi
berpengaruh positif terhadap PBH. Variabel yang berpengaruh secara signifikan
terhadap PBH yaitu hanya variabel DPK dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000.
Sedangkan variabel bebas lainnya, yaitu TBH, NPF dan inflasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap PBH. Secara simultan, variabel DPK, TBH, NPF dan inflasi
berpengaruh signifikan terhadap PBH dengan nilai probabilitas sebesar 0,000000.
Variabel DPK, TBH, NPF dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh dan dapat
menjelaskan variabel PBH sebesar 69,0714%, sedangkan sisanya sebesar 30,9286
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian
ini.