Record Detail

Pembimbing: Trinandari P. Nugrahanti-- Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara utuh perlakuan
perpajakan terkait Olympic Council of Asia (OCA) selaku pemilik hak eksklusif
Asian Games dan Afiliasinya, Pajak Tiket, Pajak Sponsorship, Bea Masuk dan
Pajak Dalam Rangka Impor serta kendala yang dihadapi dalam pemenuhan
kewajiban perpajakan pada pelaksanaan Asian Games Tahun 2018.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif untuk menggambarkan perlakuan perpajakan kepada OCA dan
afiliasinya, pajak tiket, pajak sponsorship, Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka
Impor pada pelaksanaan Asian Games 2018 dengan mengacu kepada pendapat
Sugiyono. Penelitian ini diambil pada bulan Januari 2018 sampai dengan 31
Desember 2018 dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data yang tersedia
kemudian diolah dengan metode analisis data kualitatif dengan melibatkan 4 orang
responden yang dianggap bisa mewakili untuk ditarik kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini yaitu bagi INASGOC pembebanan pajak, bea dan
retribusi yang dikenakan secara langsung atau tidak langsung oleh undang-undang
sebagai membebani dari segi pembiayaan, namun kewenangan OCA selaku
pemegang hak ekslusif Asian Games merupakan pengecualian dari ketentuan
umum yang berlaku di Indonesia yang harus dipenuhi. Selain itu terdapat
pembebasan pajak atas penjualan ticket pertandingan, pajak kerjasama sponsorship
dan Bea Masuk dan Pajak dalam Rangka Impor yang merupakan solusi dari
keterbatasan dana yang dialami INASGOC. Walaupun pemerintah Indonesia
kehilangan potensi penerimaan pajak, namun dampak ekonomi yang diterima
secara langsung maupun tidak langsung senilai 83 Triliun (BAPPENAS,2018).
Artinya dampak ekonomi dari pelaksanaan Asian Games 2018 lebih
menguntungkan dari pada kompensasi pajak yang diberikan kepada OCA ataupun
kepada INASGOC.